MENGAPA 2 PARADOX INI TAK PERNAH ADA JAWABANNYA?
Paradox: apabila saya pergi ke masa kemudian dan membunuh kakekku, apakah saya pernah biologi dan terdapat pada alam semesta?
Paradox adalah sebuah situasi, penerangan & butir pemikiran yg memiliki poly jawaban, perkiraan & konklusi. Sebuah paradox tidak pernah memiliki jawaban yang mampu memuaskan bagi seluruh orang. Sebenarnya paradox tidak diciptakan, itu lahir karena benturan buah pemikiran bagi setiap orang yang berdiri dalam tempat mereka masing masing dan menginginkan jawaban sekaligus kebenaran.
Namun kebenaran itu sendiri terkadang justeru sebagai Paradox yang membingungkan sebagian orang orang yang terlibat perdebatan itu.
1. PARADOX KEMAHA KUASAAN
Orang Atheis sangat suka terhadap paradox ini, mungkin tujuannya buat menciptakan resah orang orang yang memeluk agama . Mungkin jua memang lantaran paradox ini tidak memiliki jawaban apa apa.
Maha Kuasa itu memiliki segalanya & digambarkan sangat paripurna, nir memiliki kelemahan & mampu melakukan apa saja sesukaNya.
Pertanyaannya adalah bila Tuhan itu maha kuasa seperti gambaran diatas, apakah Dia bisa membangun sebuah batu yang maha berat dialam semesta ini yang diriNya sendiri nir bisa mengangkatnya?
Disinilah paradox itu terjadi: Jika jawabannya merupakan Tuhan sanggup membuatnya, maka Tuhan membuat sebuah batu yang maha berat yang diriNya sendiri nir mampu mengangkatnya - adalah terdapat pula yg nir mampu dilakukan sang Tuhan, yakni mengangkat batu berat itu- Tapi apabila dia sanggup mengangkat batu yg Dia sanggupi buat dia ciptakan supaya supaya tidak bisa diangkat olehNya, maka paradoxnya kentara: Dia sebenarnya nir mampu membentuk batu tadi. Artinya Kemaha KuasaanNya gugur.
Baca juga: Apakah ilmuwan itu beragama
Namun jika jawabannya dia tidak bisa membuat batu yang tidak bisa dia angkat, berarti hal itu langsung menunjukan Tuhan tidak maha kuasa karena ada yang tidak bisa Dia ciptakan yakni batu yang maha berat yang Dia tidak dapat mengangkatnya. Pernyataan Tuhan Maha Kuasa menjadi gugur. Ini hanya paradox yang biasa di bahas oleh kalangan teologidan ketauhidan tingkat tinggi.
Ibnu Rusyd
Ironisnya paradox ini dikemukakan oleh serorang ahli palsafat, ulama dan ilmuwan Islam yang bernama Ibnu Rusyd (Averroes) yang hidup di Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi) dan dijadikan anekdot oleh para penganut Atheis untuk menyudutkan nalar para penganut kepercayaan agama.
Ibnu Rusyd sendiri memberikan jawaban terhadap paradoxnya (yang tentunya tidak semua orang puas dengan jawaban berdasarkan keyakinan ini) bahwa Tuhan berada diluar logika manusia. Keyakinan adalah keyakinan dan semua orang berhak memiliki keyakinan dan undang undang melindunginya.
Kita tidak meragukan kekuasaan Tuhan karena kita meyakini dia berada jauh diluar nalar kita. Tuhan pasti menciptakan akal pikiran untuk dipergunakan dengan sebaik baiknya. Dan kita diberikan kebebasan itu yang kemudian berubah menjadi "paradox" yang lain pula.
Ada orang yang merasa kebebasan berfikir itu adalah tabu, tetapi Tuhan telah menciptakan akal pikiran manusia dan dia sangat mengetahui seperti apa itu akal dan pikiran. Tentunya hal itu tidak akan tersia sia. Jika akal pikiran dibelenggu maka besar kemungkinan nilai inteligensia nya tidak bisa berkembang dan ciri khas manusia sebagai makhluk yang berakal akan hilang seiring waktu. Kemajuan dan penemuan justeru lahir terkadang karena melanggar beberapa tabu.
Kadang kaidah berfikir menurut aturan justeru menyesatkan, tanpa terelakan manusia lalu menemukan matode baru dan berubah sepanjang waktu. Berfikir tentu saja berbeda jauh dengan keyakinan manusia harus memiliki kedua keduanya. Kita tidak pernah dapat menjengkal rencana Tuhan.
2. PARADOX WAKTU.
Ilmuwan menyatakan perjalanan waktu mungkin bisa dilakukan. Perjalan waktu dengan bantuan kemajuan teknologi suatu ketika akan terjadi. Manusia bisa bergerak dalam ruang waktu.
Manusia akan bisa kembali ke masa lalu, atau pergi kemasa depan. Padahal hari ini hal tersebut terdengar dan terlihat mustahil. Pada kenyataannya sekarang orang orang dimasa lalu telah meninggal, sedangkan orang orang dimasa depan belum lagi dilahirkan. Nah seorang time traveller bisa mengunjungi orang orang di masa lampau ketika mereka masih hidup pada zamannya pada penanggalan dan koordinat ruang waktu ditahun berapa saja! Dan bisa juga pergi kemasa depan. Namun tunggu dulu, bagaimana dengan paradox yang akan terjadi jika hal itu dapat dilakukan?
Misalnya seorang Time traveller bernama B melakukan wisata perjalanan ke masa lalu dan bertemu dengan ibunya yang masih gadis remaja lalu mereka berdua jatuh cinta dan menikah dan ibunya hamil apakah anak itu adalah dirinya sendiri? Bukankah seharusnya dia ada karena pada waktu itu ibunya menikah dengan ayahnya?
Atau jawablah pertanyaan ini: "Jika aku pergi ke masa lalu disaat kakekku masih muda dan belum menikah, lalu kubunuh dia, apakah aku pernah ada di alam semesta ini?".
Seorang time traveller pergi ke masa lalu dan bertemu dengan kakeknya yang masih muda dan dia membunuh kakeknya, apa yang terjadi dengan dirinya? Bukankah ayahnya lahir karena kakeknya menikah dengan neneknya? Kalau kakeknya mati maka ayahnya tidak pernah ada, kalau ayahnya tidak pernah lahir seharusnya dia tidak pernah ada. Lalu bagaimana caranya dia membunuh kakeknya?
Hukum ruang waktu terlihat jadi kacau balau karena paradox ini.
Saya sangat suka dengan kedua paradox ini karena mampu merangsang kita untuk berfikir keras. Walaupun paradox belum dan tidak memiliki sebuah jawaban, namun paradox selalu memiliki banyak sekali jawaban seperti sebuah teka teki yang tidak pernah berakhir untuk menemukan jawabannya.
Post a Comment for "MENGAPA 2 PARADOX INI TAK PERNAH ADA JAWABANNYA?"
Post a Comment